Dinding Alternatif Rumah Tahan Gempa

Posted on 28 Februari 2010

0


UII Buat Papan Fiber dari Plastik dan Jerami

Yogyakarta, Kompas – Universitas Islam Indonesia Yogyakarta melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat berhasil mengembangkan panel fiber terbuat dari kombinasi plastik dengan limbah jerami, ampas tebu, dan serabut kelapa. Bahan bangunan yang bisa digunakan untuk dinding rumah ini bisa digunakan sebagai alternatif untuk pembangunan rumah warga yang roboh akibat gempa. Kepala Pusat Sains dan Teknologi Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Universitas Islam Indonesia (UII) Ir Fajriyanto dan Feris Firdaus SSi, peneliti bidang kimia material dan komposit DPPM UII, Selasa (15/8), menjelaskan pembuatan limbah jerami dan ijuk sebagai papan panel bahan bangunan dibuat dengan menggunakan pendekatan teknologi geopolimer sederhana dan fiber reinforced plastic (FRP).

Hasil teknologi itu, menurut Feris, dapat tahan api dan air serta lebih kuat dibanding papan panel MDF (medium density fiberboard) yang selama ini dikenal sebagai papan panel bahan lemari knock down. “Dari hasil uji coba, dia lebih ringan dari MDF, namun lebih kuat. Panel fiber mempunyai kekuatan 127 kilogram per meter persegi, sedangkan MDF hanya 116 kg/m2, dan tahan panas hingga 70 derajat Celsius. Kalau MDF, hanya sekitar 30-40 derajat Celsius. Ia akan jauh lebih tahan panas jika dikolaborasi dengan geopolimer,” katanya.

Feris menuturkan proses pembuatan papan yang disebut Composite Fiber Reinforced Plastic itu sangat sederhana, yakni dengan mencampur bahan plastik jenis thermoplastic dengan serat dari jerami, ijuk kelapa, atau serat tebu. Caranya, dengan menghancurkan serat ijuk atau jerami menjadi serat halus, kemudian dicampur plastik yang telah dicairkan dengan suhu pemanasan 190 derajat Celsius. Campuran memakai perbandingan berat 50 : 50. Bahan hasil pencampuran selanjutnya dicetak dan di-press atau dipadatkan. “Plastik yang digunakan adalah plastik bening. Jadi, bisa memanfaatkan limbah plastik,” ujarnya. Bahan bangunan itu, lanjut dia, tidak beracun karena plastik telah mengalami pemanasan sempurna sehingga mampu melepaskan dioksin yang merupakan racun. (RWN)

sumber: http://kompas.co.id
Posted in: Konstruksi